Pengikut

Senin, 28 September 2015

Raymond

Aku memberinya nama Raymond, entah kenapa aku beri nama dia Raymond. Mungkin karena wajah gantengnya dan keluguan wajah yang dimilikinya. Aku bertemu pertama kali dengannya di depan kantor saat aku hendak ngopi di warung sebelah. Tiba-tiba Raymond menghampiriku dengan manja dan mengeong-ngeong seperti minta makan.

Aku pandang wajahnya sekilas dan dia mengiba. Akhirnya aku pergi ke warung sebelah berharap aku menemukan tulang ayam di warung. Dan benar dugaanku, di atas meja ada bekas piring orang yang sudah makan siang dan aku melihat ada tulang ayam. Akhirnya aku bungkus dengan tisu tulang ayam itu dan aku segera berlari ke kantor untuk aku berikan ke Raymond, dan amazing Raymond memakan dengan lahapnya. Aku bahagia sekali melihatnya.

Hari berganti hari, Raymond yang selalu nongkrong di depan kantor/parkiran kini pindah ke belakang disamping Mushola. Kadang kalo sempat aku bawakan nasi dan lauk pindang dari rumah namun terkadang jika aku makan di warung selalu aku bungkuskan untuknya. Raymond senang sekali dia makan dengan lahapnya. Kadang jika teman-teman kantor nimbrung di pelataran mushola si Raymond juga ikutan nimbrung berharap diberi makanan oleh mereka. Alhamdulillah selama ini Raymond nggak kekurangan makan sedikitpun.

Raymond

Tapi...inilah yang membuat aku nyesek...saat melihat Raymond. Aku ingin menangis, aku ingin membawa Raymond kabur dari sini. Setiap hari aku melihat wajah bengkak Raymod akibat diserang kucing liar yang buas, kadang aku masih melihat darahnya yang masih basah dan segar di pipi dan ekornya. Raymond selalu kalah karena dia adalah tipe kucing rumahan yang manja dan tak kuat dalam melawan musuh. Aku tak tega dan aku menangis. Aku ingin membawanya pulang dan ingin aku pelihara...tapi pasti suamiku nggak ngizinin aku. Selain nggak ada yang melihara Raymond dirumah diakibatkan aku dan suami sama-sama bekerja alasan lainnya juga karena para tetangga perumahanku tidak mau ada kucing.

Wajah Raymond luka-luka

Aku hanya bisa menatap nanar si Raymond dengan wajah bengkaknya setiap hari dan berharap Allah memberikan petunjuk untukku kemanakah harus aku selamatkan si Raymond. Dan, akhirnya aku teringat mbak Anastasya seorang yang peduli kucing. Pertama kali bertemu dengannya saat di Hotel Artotel saat ada acara Blogger. Disanalah aku menemukan hatiku, yaitu seseorang yang mencintai binatang khususnya kucing.

Aku WA mbak Anastasya dan menceritakan semua masalahku tentang Raymond. Mbak Anastasya membantuku dengan memberikan jalan keluar yaitu Raymond harus ada yang mengadopsi atau di taruh di shelter. Akhirnya karena aku nggak yakin ada yang mau mengadopsi Raymond akhirnya aku taruh di shelter aja si Raymond. Nggak apa-apa tiap bulannya duitku keluar buat makan dan perawatannya kucing itu, aku ikhlas daripada dia tersiksa karena ketakutan dengan kucing liar dikantor.

Pulang kantor akhirnya aku minta antar ke suamiku untuk mencari alamat shelter itu dimana nantinya Raymond aman disana dan ada yang merawatnya dengan kasih sayang. Dan akhirnya Allah memang memberikan petunjukNya, tanpa kesasar aku berhasil menemukan alamat itu dengan mudah dan cepat. Aku serahkan Raymond pada mbak-mbak yang sungguh luar biasa merawat kucing-kucing itu. Mbak-mbak yang dengan setia menjaga dan merawat kucing itu layaknya anak sendiri.


Aku akan sering melihat Raymond dan teman-teman kucing lainnya. Semoga aku bisa membantu setiap bulannya kalau bisa lebih. Semoga ada orang yang masih peduli dengan binantang-binatang disekitar khusunya kucing. Ya Allah...tambahkan rezekiMu agar aku bisa membantu mereka. Walau secara tenaga aku tidak bisa merawatnya, namun berikanlah rezeki lain agar mereka bisa makan dan terurus dengan baik.

Dwi Puspita
Seorang Pecinta Kucing

3 komentar:

  1. alhamdulillah ya, Raymond nemu rumah yang nyaman. Wah premanisme di dunia kucing juga ada, ya.

    BalasHapus
  2. Walopun aku bkn pecinta hewan tp ga tega jg klo ada hewan yg disakiti mba.. Alhamdulillah raymond sdh aman.. Semoga semakin byk org2 yg peduli spt mba dwi..

    BalasHapus
  3. Moga2 Raymond udah sembuh ya mak sekarang san hidupnya lebih baik si shelter. Peluk raymond

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
- See more at: http://www.annisast.com/2015/09/tutorial-menghapus-otomatis-link-hidup.html#sthash.tpCK9Gcr.dpuf