Hari ini aku sedih. Tanggal 17 Maret 2015 akhirnya kucingku yg bernama Oneng meninggal. Minggu kemarin aku pulang, sempat bertemu dengan Oneng. Oneng kurus, dia sakit. Banyak kotoran mata dan hidungnya. Aku bersihkan pakai tisu, aku elus-elus bulunya. Dia diam, dia sakit. Aku bopong ke dalam rumah mencarinya tempat yang nyaman.
IN MEMORIAM ONENG
Aku bawa dan letakkan dia dikursi sofa yang lembut. Dia diam lagi. Aku balut tubuhnya dengan taplak meja, aku gedong dia. Aku elus-elus dia.
Aku bisikkan kata pada Oneng..."Neng kalo kamu kesakitan nggak apa-apa kamu mati, aku rela daripada kamu menahan sakit".
Oneng terdiam, aku menangis. Oneng sepertinya mengerti kata-kataku, dan 2 hari kemudian dia meninggalkan aku untuk selama-lamanya.
Dia adalah kucingku yang dulunya hidup susah denganku. Disaat rumahku bocor semua dan kami nggak punya dapur. Disaat kami nggak kuat beli makan, Onengpun ikutan nggak makan.
Aku sayang Oneng, Oneng masih belum aku bawa naik mobilku. Aku sedih, sedih sekali. Aku sayang kucing...sayang semua kucing.
Oneng kau akan selalu dihatiku.